Selamat Datang

Selamat datang pada dunia kesunyian
Selamat mencicipi tiap sense kata
Selamat menikmati tiap tegukan makna
Selamat......

Minggu, 15 April 2012

PENGHARGAAN

PENGHARGAAN
Hakikat manusia sebagai makhluk sosial menjadi sebuah keniscayaan bahwa dalam interaksinya, secara implisit berbagai nilai saling berkelindan. Penghargaan adalah salah-satu nilai yang bisa membawa pada keadaan hidup yang harmonis. Definisi penghargaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) adalah perbuatan menghargai atau penghormatan. Sedangkan dalam Wikipedia Indonesia definisi penghargaan  ialah  sesuatu yang diberikan kepada perorangan atau kelompok jika mereka melakukan suatu keulungan di bidang tertentu. Penghargaan kadang-kadang disimbolkan dengan sesuatu yang kasat mata seperti hadiah, cindera mata, uang, nobel, pulitzer, dll. Ada pula yang sebaliknya, sebuah penghargaan yang tidak kasat mata, penghormatan.
Dalam kehidupan secara luas, penghargaan bisa tersalurkan antar manusia, tetumbuhan, hewan, dan makhluk ciptaan Tuhan yang lain. Tentunya dengan beragam bentuk penghargaan yang sesuai dengan objeknya. Dalam konteks pesantren, penghargaan bisa teraplikasikan oleh sesama santri, santri kepada guru, dan guru/pengasuh kepada santri/peserta didiknya. Untuk laporan utama kali ini redaktur mencoba memotret bentuk penghargaan pengasuh/guru kepada santri/peserta didiknya.
Berbincang tentang penghargaan, menurut salah satu Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum I Ganjaran Gondanglegi Malang Jawa Timur, bisa jadi seseorang menghagai orang lain karena banyak faktor. Bisa karena hal yang melekat pada orang lain semisal ilmunya, hartanya, penampilannya, fisiknya, popularitasnya, dan sebagainya. Penghargaan yang seharusnya ditanamkan adalah menghargai orang lain karena "kemanusiaannya". Menghargai orang lain karena manusia adalah sesama makhluk Tuhan. Tidak perduli apakah dia miskin atau kaya, bodoh atau pintar, populer atau tidak. “Nah penghargaan yang terakhir inilah yang menurut saya mesti dimiliki setiap orang terutama guru terhadap muridnya. Dalam konteks interview ini mungkin pengasuh ponpes terhadap santrinya.” Tuturnya.
Aktifitas mendidik dan pendampingan pada santri di pesantren ini begitu unik, berbeda denga mayoritas pesantren lainnya. Karena para pengasuh sepuh sudah tiada, maka para pengasuh muda menghandle dan membentuk pengasuh kolektif, berbagi tanggungjawab dalam berbagai bidang kepesantren-an dari bidang ubudiyah, pendidikan, bakat & seni dll.  
Di Pesantren tersebut, peng-implementasi-an penghargaan oleh pengasuh kepada santrinya adalah dengan cara memberi kesempatan yang setara untuk mengembangkan potensi masing-masing. Pesantren adalah sebuah wadah menuntut ilmu yang sifatnya beragam. Persoalan yang mungkin ditemui di beberapa pesantren tak terkecuali pesantren tersebut adalah pesantren yang memiliki ragam pemberlakuan sistem yang sangat tertutup dan terbatas bagi santri putri dan lebih terbuka bagi santri putra. Namun hal seperti itu bukanlah masalah jika memang santri putri yang geraknya agak terbatasi diberi problem solving untuk mengembangan diri, yakni dengan tetap menjamin fasilitas guna menunjang pengembangan diri.
  Hibat Nahwa

Tidak ada komentar: